Kamis, 24 Maret 2016

Baru 135 Tiang Pondasi Rel LRT Selesai

Baru 135 Tiang Pondasi Rel LRT Selesai

\Baru 135 Tiang Pondasi Rel LRT Selesai\
Foto: Koran Sindo
PALEMBANG - Ini informasi bagi warga Palembang yang setiap hari melintasi proyek pembangunan light rail transit (LRT). Sampai kemarin, sudah 135 tiang pondasi rel LRT dari Bandara Internasional SMB II ke Jakabaring yang sudah selesai dibangun.
Sementara sisanya sekitar 732 tiang pondasi lagi, ditargetkan selesai tahun 2017. Hal ini diungkapkan Ketua Project Manajemen Unit (PMU) Percepatan Penyelesaian Pembangunan LRT Provinsi Sumsel Nasrun Umar kepada KORAN SINDO PALEMBANG, kemarin. Nasrun menjelas kan, pembangunan pondasi LRT akan berada di 867 titik pondasi.
Keseluruhan pondasi itu berada di lima zona pengerjaan, mulai dari kawasan Bandara Internasional SMB II hingga titik Depo Jakabaring. Dari kelima zona sudah mulai merampungkan pekerjaan tiang pondasi LRT. “Tiang pondasi (pier) dibangun dengan tiga tahapan. Untuk tahap I atau setinggi 2,4 meter dari titik ketinggian jalan, baru terselesaikan 135 tiang pondasi.
Sehingga, masih sekitar 732 tiang pondasi lagi yang akan dibangun hingga dikatakan rampung 2018 nanti,” ujar Nasrun yang juga Kepala Dinas Perhubungan dan Kominfo Sumsel itu. Sementara Seketaris PMU Percepatan Pembangunan LRT Palembang Ahmad Wahidin menambahkan, pembangunan tiang pondasi LRT memiliki lima tahapan. Hal ini disesuaikan dengan kontur dari tanah yang menjadi lokasi pembangu nan.
Kelima tahapan pembangunan mulai dari tiang pancang, bore pile, pile cap, pierI, pier II dan pier III. Tiang pancang yang sudah dibangun hingga sejajar dengan ketinggian jalan, berarti sudah masuk tahapan pier I. “Hampir seluruh zona, yakni zona I hingga zona 5 sudah memasuki tahapan pierI.
Dari 867 titik pembangunan tiang pondasi, sudah 135 titik lokasi yang sudah sampai tahap pierI,” katanya. Tahapan pierI, kata ia, dicirikan dengan pembukaan kawasan pembangunan pondasi yang lebih luas. Biasanya, pihak pembangun sudah membuka penutup lokasi pembangunan. “Pondasi di tahap pier I, sudah setinggi 2,4 meter dari titik batas jalan,” ucapnya.
Selanjutnya, kata ia, pembangunan pondasi tiang LRT harus memiliki ruang terbuka setinggi 5,2 meter-6,9 meter. Kondisi ini memengaruhi tiang pancang akibat ketinggian jalan yang menjadi bidang pengerjaan LRT berbeda beda tiap zonanya. Untuk transportasi kereta api seperti LRT, memiliki sudut kemiringan tolerasi hingga 6 derajat, sehingga memungkinkan tiang pondasi dibangun dengan ketinggian yang menyesuaikan.
“Di tahap akhir atau pier III, akan ada penambahan ketinggian zona yang disesuaikan (variabel). Itu kenapa pier III lebih dikenal tahap variabel. Dari seluruh zona, baru 4 titik yang sudah menyentuh tahap pierIII ini, atau dikatakan sudah rampung,” katanya. Pembangunan LRT yang ditargetkan selesai di awal tahun 2018, kata ia, masih dikerjakan.
Berdasarkan data dari pihak pembangun, PT Waskita Karya, pembangunan LRT masih menyesuaikan penyelesaian pembangunan tiang pondasi tahap tiang pancang, bore pile, pile capdan pierI. Untuk tahap tiang pancang setinggi 20 meter, baru terselesaikan 1.617 titik dari target 2.862 titik di lima zona.
Sementara tahap bore pile atau dikenal dengan pemasangan tiang pancang, secara hidrolik bagi terselesaikan 486 titik di 2.416 titik pemasangan pada lima zona. Sedangkan pile cap yang berada di 864 titik baru teralisasi 189 titik. “Tahap pier I, pier II dan pier III yang berada di 867 diselesaikan bertahap,” ujarnya.
Diterangkan ia, tahapan pier I merupakan pemasangan tiang pondasi dengan ketinggian 2,4 meter. Sedangkan pier II merupakan pemasangan tiang pondasi lanjutan pada ketinggian 6 meter setelah pierI. Untuk pier III merupakan pembangunan lanjutan setelah pierII yang disesuaikan dengan kebutuhan penyesuaian ketinggian yang merupakan penambahan pembangunan dengan penyesuaian ruang terbuka 5,2 meter-6,2 meter.
“Dari 867 titik yang baru selesai tahap pier I, sebanyak 135 titik. Tahap pierII sebanyak 92 titik dan tahap III baru empat titik,” kata Wahidin. Menurutnya, pembangunan sarana transportasi berupa LRT merupakan yang pertama di Indonesia. Target penyelesaian berdasarkan Perpes 116 Tahun 2015 yakni sampai Juni 2018 mendatang. “Sehingga jika menghitung masa aktif kerja sudah tidak sampai dua tahun ke depan,” ujarnya
http://economy.okezone.com/read/2016/03/23/320/1343748/baru-135-tiang-pondasi-rel-lrt-selesai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar